KEUTAMAAN MALAM LAILATUL QODAR
Resume : Kultum ( Kuliah Tujuh Menit ) Ramadhan
Hari/Tanggal : Jum’at , 26 juli 2013
Tempat : Masjid Umul Quro’
Penceramah : Ustad Khoirrudin
Berbicara tentang
Lailat Al-Qadar mengharuskan kita berbicara tentang surat Al-Qadar.
Surat
Al-Qadar adalah surat ke-97 menurut urutannya dalam
Mushaf. Ia ditempatkan sesudah surat Iqra'.
Para ulama Al-Quran menyatakan bahwa ia turun jauh sesudah turunnya
surat Iqra'. Bahkan sebagian di antara mereka menyatakan bahwa surat Al-Qadar
turun setelah Nabi Saw. berhijrah ke Madinah.
Penempatan urutan
surat dalam Al-Quran dilakukan langsung atas perintah Allah
Swt., dan dari perurutannya
ditemukan keserasian-keserasian yang mengagumkan.
Kalau dalam
surat Iqra' Nabi Saw. (demikian pula kaum Muslim) diperintahkan untuk membaca,
dan yang dibaca itu antara lain adalah Al-Quran, maka wajar
jika surat sesudahnya yakni surat Al-Qadar ini berbicara
tentang turunnya Al-Quran, dan kemuliaan
malam yang terpilih sebagai malam Nuzul Al-Quran.
Bulan
Ramadhan memiliki sekian banyak keistimewaan, salah
satunya adalah Lailat Al-Qadar, suatu malam yang oleh Al-Quran "lebih baik
dari seribu bulan."
Tetapi
apa dan bagaimana malam itu? Apakah ia terjadi sekali saja yakni malam
ketika turunnya Al-Quran lima belas abad yang lalu, atau
terjadi setiap bulan Ramadhan sepanjang masa? Bagaimana
kedatangannya, apakah setiap orang yang menantinya pasti akan
mendapatkannya, dan benarkah ada tanda-tanda fisik material yang menyertai
kehadirannya (seperti membekunya air, heningnya malam,
dan menunduknya pepohonan dan sebagainya)? Bahkan masih banyak lagi
pertanyaan yang dapat dan sering muncul berkaitan dengan
malam Al-Qadar itu.
Yang
pasti dan harus diimani oleh setiap Muslim berdasarkan pernyataan
Al-Quran bahwa, "Ada suatu malam yang
bernama Lailat Al-Qadar, dan bahwa malam itu adalah malam yang
penuh berkah, di mana dijelaskan atau ditetapkan segala urusan besar dengan
penuh kebijaksanaan."
Sesungguhnya Kami
menurunkannya (Al-Quran) pada suatu malam, dan sesungguhnya Kamilah yang
memberi peringatan. Pada malam itu dijelaskan semua urusan yang penah
hikmah, yaitu urusan yang besar di sisi Kami (QS Al-Dukhan [44]: 3-5).
By: Retno
Suci Safitri
0 komentar: