KEWAJIBAN ORANG YANG BERPUASA
Resume : Kultum ( Kuliah Tujuh Menit ) Ramadhan
Hari/Tanggal : Rabu, 17 juli 2013
Tempat : Masjid Umul Quro’
Penceramah
: Ustad
Abdul Samsudin
Orang yang berpuasa,
juga yang lainnya, wajib menjauhkan diri dari perbuatan dan perkataan dusta, ghibah
(menyebutkan kejelekan orang lain), namimah (mengadu domba), laknat
(mendoakan orang agar dijauhkan dari rahmat Allah) dan mencaci maki. Hendaklah
ia menjaga telinga, mata, lidah dan perutnya dari perkataan yang haram,
penglihatan yang haram, pendengaran yang haram, makan dan minum yang haram.
Sehingga puasanya
tidak hanya berarti menahan diri dari makan, minum dan syahwat saja. Sabda
Rasulullah r :
مَنْ لَمْ يَدَعْ قَوْلَ الزُّوْرِ وَالْعَمَلَ بِهِ فَلَيْسَ
ِللهِ عَزَّ وَ جَلَّ حَاجَةٌ أَنْ يَدَعَ طَعَامَهُ وَ شَرَابَهُ
“Barangsiapa yang tidak meninggalkan
perkataan dusta dan mengamalkannya, maka Allah tidak butuh kepada
perbuatannya meninggalkan makan dan minumnya .” (HR. Bukhary)
رُبَّ صَائِمٍ حَظُّهُ مِنْ صِيَامِهِ الْجُوْعُ وَ الْعَطَشُ
(HR.
Ibnu Majah, Darimy, Ahmad dan Baihaqy)
لَيْسَ الصِّيَاُم مِنَ اْلأَكْلِ وَ الشَّرْبِ ، إِنَّمَا
الصِّيَامُ مِنَ اللَّغْوِ وَ الرَّفَثِ ، فَإِنْ سَابَّكَ أَحَدٌأَوْ جَهِلَ
عَلَيْكَ فَقُلْ : إِنِّيْ صَائِمٌ ، إِنِّيْ صَائِمٌ
“Bukanlah puasa itu hanya menahan diri dari
makan dan minum, namun puasa itu menahan diri dari perbuatan yang sia-sia dan
keji. Jika ada orang yang mencelamu katakanlah : “Aku sedang puasa,
Aku sedang puasa .” (HR. Ibnu Khuzaimah
dan Hakim)
By: Retno
Suci Safitri
0 komentar: